SEKATOJAMBI.COM, SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, bertempat di lapangan Gunung Kembang, Komplek Perkantoran Bupati Sarolangun, Senin (3/6/2024).
Turut hadir dalam upacara kali ini, Pj Sekda Sarolangun, Dedy Hendry, Ketua TP PKK Sarolangun, RR Indah Dewi Pengesti. Kapolres Sarolangun, AKBP Budi Prasetya, SIK, M.Si, Pabung Damdin 0420 Sarko, para Asisten Setda Provinsi, para Staf Ahli Bupati, para kepala OPD di lingkup Pemkab Sarolangun, dan ASN Pemkab Sarolangun.
Bertindak selaku inspektur upacara, Pj Bupati Sarolangun, Bachril Bakri membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2024 mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.
“Tema ini mengandung maksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat,” sampainya.
Dalam momentum Hari Lahir Pancasila ini, pemerintah mengajak komponen bangsa di mana pun berada untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai dengan saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar,” terangnya.
Selain itu, Pancasila diharapkan menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.
Pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini yang ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan ponsel pintar (smartphone) dalam mengakses informasi melalui beragam media, harus dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Lebih dari itu, saya mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengarusutamakan Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa,” pungkasnya.