Sekatojambi.com_Aktivis Merangin Beni Rustandi juga turut serta mengomentari terkait isu dugaan kecurangan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Merangin yang di duga ada mafia yang bermain, Minggu (31/12/23).
Hal ini di ungkapkan oleh Beni Rustandi kepada media ini, terkait adanya isu ‘permainan’ uang, tidak transparan nya proses dari awal, dan lebih lagi ada dugaan Data Pokok Pendidik (Dapodik) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin di duga fiktif.
“Yaa menyikapi dugaan kecurangan terkait seleksi (PPPK) di Kabupaten Merangin hari ini, kami selaku control sosial akan bergerak dalam waktu dekat, sebenarnya proses ini dari awal sudah mulai tidak sehat, adanya permintaan vocher, sampai hari ini dugaan data dapodik di duga fiktif, belum lagi soal yang belum pernah honor tapi kok bisa lolos.”Ungkap Beni
Di tambah oleh aktivis Merangin yang berkelahiran dari Tabir barat itu juga memastikan dalam waktu dekat akan menggeruduk kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin terkait mempertanyakan data pokok pendidik (Dapodik) yang di duga fiktif.
“Yaa kita pastikan dalam waktu dekat ini akan kita masukkan surat pemberitahuan, dan tujuan nya ke kantor Dikbud dan kantor bupati, karena kita menilai ada dugaan fiktif di data pokok pendidik (Dapodik), sebelumnya kita juga mengantongi data, di duga ada permintaan vocher di BKD Merangin.”Tambah Beni Aktivis Merangin.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Merangin Abdul Ghani saat di hubungi media ini melalui sambungan telepon nya tidak merespon/tidak aktif, namun sekretaris Dikbud di hubungi memberikan respon, terkait dugaan data pokok pendidik (Dapodik) yang di duga fiktif itu besar kemungkinan tidak ada.
“Sebenarnya yang harus menjawab persoalan ini pak kadis langsung, kami ini bawahan dio, terkait masalah yg di tanyo tadi kami yakini itu dak do lah ya, karena orang kan daftar online, dan jugo mengenai masalah yang dak honor kok bisa lolos, dan juga ada yang honor di Pol-PP kok bisa lolos di guru, itu kan ada juga yang honor di Pol-PP tapi juga mengajar gitu, setau kami gitu.”Papar Sekdin Dikbud.(Red)