SEKATOJAMBI.COM, KOTA JAMBI – SMP Negeri 23 Kota JAMBI yang berada di Sijenjang hanya menerima 17 siswa baru pada pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid baru (SPMB) tahun 2025. Jumlah ini menambah deretan penurunan tren penerimaan siswa yang telah terjadi sejak dua tahun terakhir.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala SMPN 23 Kota Jambi, Ferry, saat diwawancarai pada Rabu (16/7/2025). Ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2023, jumlah peserta didik yang mendaftar ke SMPN 23 terus mengalami penurunan yang signifikan.

“Sebelum 2023, kami biasanya mendapatkan dua lokal siswa setiap tahun. Tapi sejak 2023 ke atas, jumlah siswa kami terus menurun,” ungkap Ferry.

Saat ini, total siswa aktif di SMPN 23 berjumlah 59 orang, dengan rincian, kelas 9 sebanyak 23 siswa, kelas 8 berjumlah 19 siswa, dan kelas 7 hanya 17 siswa hasil penerimaan tahun ini.

Menurut Ferry, ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak di SMPN 23, salah satunya adalah minimnya jumlah SD di sekitar sekolah. “Sekarang hanya tinggal satu SD saja di sekitar sekolah kami, sementara sekolah SMP lain cukup banyak,” ujarnya.

Ferry juga menyebut bahwa SMPN 23 berada dalam wilayah irisan dengan sejumlah SMP negeri lainnya, seperti SMPN 1, SMPN 2, SMPN 9, SMPN 10, dan SMPN 12. Kondisi ini menyebabkan persaingan penerimaan siswa menjadi sangat ketat.

Padahal dari segi sarana, SMPN 23 memiliki 10 ruang kelas, dan pada SPMB 2025 lalu pihak sekolah bahkan membuka 8 rombongan belajar, namun hanya satu yang terisi dan itu pun tidak penuh.

“Dari sisi ruangan sebenarnya mencukupi. Tapi minat siswa yang rendah membuat daya tampung tak terisi,” jelasnya.

Selain persoalan jumlah siswa, Ferry juga menyoroti kekurangan tenaga pendidik, terutama untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. “Kebutuhan guru ini sudah kami laporkan ke dinas. Saat ini jumlah tenaga kependidikan kami hanya 10 orang,” tambahnya.