MERANGIN – Meski menimbulkan dampak banjir bandang, praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Ngaol, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi terus beroperasi tanpa ada penindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum (APH).

Masyarakat Kecamatan Tabir Barat Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, sangat kawatir dengan intensitas hujan tinggi, debit air hujan sudah mulai naik ke permukaan darat, sedangkan aktivitas PETI semakin menggila dan tidak bisa dihentikan oleh siapapun, mereka selalu dihantui oleh banjir bandang yang bisa datang kapan saja.

“Kami tidak mengerti juga, biasanya Kecamatan Tabir Barat langganan banjir bandang disetiap tahun, apalagi mendekati lebaran, sering banjir, ditambah kondisi 2 Minggu terakhir setiap hari hujan” kata Muzakir Walid kepada media Sekato Jambi

Muzakir Walid menjelaskan kami sudah berupaya melakukan penolakan terhadap aktivitas PETI, malah kami sudah bersuara sejak sepuluh tahun terakhir, tapi aktivitas ini masih juga tidak bisa dihentikan.

Saat di tanya apa hubungannya dengan aktivitas PETI dengan banjir bandang, Muzakir Walid menjelaskan dengan gamblang.

“Struktur badan sungai sudah jelas berubah, karena aktivitas PETI menggunakan Alat Berat (bukan tambang manual), selanjutnya kayu dan pohon penyangga air di pinggir sungai habis di keruk ( di bolak balik menjadi rata), jelas kondisi seperti ini jika terjadi banjir bandang lebih dahsyat lagi dari yang telah sudah”terangnya.

Hampir senada dengan Muzakir Walid, salah Satu warga lainnya Laili Mirza Zaini juga ikut berkomentar, selama ini pelaku tambang selalu berdalih mencari makan, menurut Laili dalil itu tidak masuk akal.

“Kalau nambang emas pakai alat berat, bukan cari makan, sebab hargo alat berat tersebut, lebih dari makan bertahun tahun, kalau aktivitas cari emas pakai dulang bisa jadi untuk cari makan” komentar Laili Mirza Zaini

Laili Mirza Zaini juga mempunyai harapan dengan adanya momentum pertukaran Kapolda Baru dan Kapolres baru aktifitas PETI di Kecamatan Tabir Ulu dan Tabir Barat, bisa di hentikan secepat mungkin.

Hingga berita ini diterbitkan, terpantau dari hasil investigasi dilapangan tak hanya satu titik, bahkan melebihi tiga titik aktivitas PETI menggunakan unit alat berat excavator Sany, Sumitomo, Zoomlion di Desa Ngaol terus beroperasi.(BR)