SEKATOJAMBI.COM, SUNGAI PENUH – Viral, sebuah video beredar memperlihatkan konflik antara emak-emak korban banjir yang diduga terjadi karena perselisihan seputar pembagian bantuan di depan kantor Desa Koto Dian, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh.
Video yang berdurasi 1 menit 40 detik tersebut memicu kekhawatiran. Menurut seorang warga bernama Putra mengatakan, insiden itu terjadi di Rawang, Desa Koto Dian.
“Ini lokasinya di Rawang Desa Koto Dian,” ujarnya.
Kepala Desa Koto Dian melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Koto Dian membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, warga kami yang berkelahi di depan kantor desa, dan yang merekam video tersebut juga warga kami,” ungkapnya.
Sekdes menjelaskan bahwa bantuan yang diterima oleh Pemerintah Desa Koto Dian telah didistribusikan. Bantuan tersebut mencakup 4 paket Baby Kits, 9 paket Family Kits, dan 7 buah selimut. Dari jumlah tersebut, 5 paket Family Kits dan 5 buah selimut pertama kali dikirim oleh Pemerintah Kota, kemudian ditambah dengan kunjungan Gubernur Jambi yang membawa 4 paket Family Kits dan 2 buah selimut.
“Jadi pembagian bantuan sudah mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi saat banjir yang kelima. Kemarin, Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Ketua RT meninjau kondisi warga yang masih bertahan dan tidak mau dievakuasi. Kami sudah memutuskan bersama BPD untuk memberikan bantuan yang ada di kantor kepada warga yang tidak mengungsi,” jelasnua.
Namun, Sekdes menyampaikan bahwa terdapat tantangan dalam distribusi bantuan. Jika bantuan tidak dibagikan, masyarakat dapat menilai negatif terhadap pemerintahan desa dan BPD.
“Kami, pemerintahan desa, sangat ingin seluruh masyarakat mendapatkan bantuan, namun jumlah bantuan yang kami terima memang terbatas,” tutupnya.
Tim Redaksi