SEKATOJAMBI.COM, KERINCI – Viral di media sosial, video yang memperlihatkan seorang guru honorer di Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci menangis karena tidak lulus tes PPPK.

Dalam video yang diugah oleh akun facebook Epi Sartika mempertanyakan dasar penilaian kelulusan tes PPPK yang diikutinya. Sebab dirinya yang memperoleh nilai tinggi tapi tidak diluluskan, sementara nilai yang rendah diluluskan.

“Aku nak betanyo kepada pejabat yang berwenang dalam tes PPPK. Apo dasar yang dinilai. Sampai-sampai nilai yang tinggi tidak kayo loloskan nilai yang rendah diloloskan,” ujarnya.

“Dikato masa honor aku sudah 13 tahun, dikato umur aku lah lebih 35 tahun. Tolong kayo sampaikan apo dasar yang kayo nilai itu apo,” sambungnya.

Di video kedua, terlihat dirinya menanggis tersedu-sedu menceritakan kondisi dirinya yang harus meminjam uang ke tetangga demi bisa berangkat ke lokasi tes di Kota Jambi.

Namun saat hasil tes keluar meski dirinya memperoleh nilai tinggi, tapi tetap tidak dinyatakan lulus. Sementara yang nilainya rendah dari dirinya justru bisa lulus.

“13 tahun honor tidak diperhitungkan, nilai tinggi tidak diperhitungkan. Berangkat Jambi ongkos nian bapinjam ndak berangkat tes,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Nina Pastian mengatakan, bahwa hasil tes PPPK semua sudah sesuai aturan.

“Nanti kami siap menampung peserta yang ingin bertanya. Atau kalau bisa dan lebih jelas langsung bertanya ke Kemendibud, nanti kami fasilitasi,” ujarnya.

Nina juga menyatakan, bahwa seleksi penerimaan PPPK merupakan agenda nasional dan sudah berdasarkan aturan yang ditetapkan dan melalui sistem dari BKN dan Kemendikbud.