SEKATOJAMBI.COM, KOTA JAMBI – Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, meresmikan Call Center Bahagia sebagai pusat layanan darurat terpadu bagi seluruh masyarakat Kota Jambi.
Salah satu program unggulan Kota Jambi Bahagia ini telah diluncurkan pada Kamis (26/6/2025) di Posko Call Center Bahagia yang berada di satu area dengan Mako Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi.
Program ini merupakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat, terintegrasi, responsif, profesional dan bebas biaya, khususnya saat warga menghadapi situasi kegawatdaruratan.
Call Center Bahagia dengan layanan darurat 24 jam melalui nomor telepon 112, dapat dihubungi secara gratis bahkan tanpa pulsa sekalipun.
Fasilitas ini mencakup layanan kegawatdaruratan medis maupun non-medis, seperti kebakaran, bencana alam, kecelakaan lalu lintas, tindakan kriminal, serta berbagai insiden lainnya yang membutuhkan penanganan cepat dan lintas sektor.
“Ini bukan sekedar nomor darurat, tapi sistem tanggap darurat terpadu. Saat warga panik, bingung, dan butuh pertolongan cepat, cukup tekan 112, dan kami akan datang. Kami ingin masyarakat merasa aman dan dilindungi kapan pun mereka membutuhkan,” ungkap Wali Kota Maulana.
Call Center ini merupakan sistem layanan terintegrasi yang menggabungkan berbagai unit respons cepat seperti tenaga medis, ambulans, pemadam kebakaran, tim rescue, hingga petugas keamanan, semuanya di bawah satu koordinasi terpadu.
Saat ini, Call Center Bahagia telah mulai beroperasi dengan 15 personel dan 3 unit ambulans yang siap siaga selama 24 jam, dan ditingkatkan sesuai kebutuhan di lapangan.
Selain itu Pemkot Jambi juga telah membentuk dan melantik Kepala UPTD Call Center Bahagia, yang secara khusus akan menangani operasional kegawatdaruratan dan memastikan seluruh sistem dapat berjalan secara optimal.
“Guna mempercepat layanan ini, kami juga akan menjalin kerja sama dengan rumah sakit dan BPJS, sesuai ketentuan regulasi, agar setiap kasus kegawatdaruratan dapat tertangani secara menyeluruh oleh Kepala UPTD PSC 112,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa layanan 112 sangat vital, terutama untuk masyarakat yang kerap kali merasa bingung atau panik saat menghadapi kondisi darurat.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sosialisasi kepada publik agar masyarakat tidak lagi ragu, dan tidak perlu mencari kontak personel tertentu saat berada dalam situasi genting.
“Saya masih sering menerima pesan pribadi, warga meminta ambulans atau dokter. Padahal semua sudah terintegrasi dalam sistem 112. Maka dari itu, mari gunakan layanan ini secara optimal,” imbaunya.
Tak hanya memperkuat sistem layanan darurat, Pemkot Jambi juga sedang menyempurnakan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai bagian dari transformasi kelembagaan yang lebih luas.
Organisasi baru ini akan berkonsentrasi penuh pada penanganan kebencanaan, dan akan bermarkas di Mako Damkar Kota Jambi, yang kini menjadi pusat penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan Kota Jambi.
“Proses pembentukan BPBD sudah hampir final, tinggal menunggu harmonisasi di tingkat Pemerintah Provinsi. Ke depan, Mako Damkar ini akan menjadi pusat koordinasi seluruh unsur darurat dan kebencanaan,” pungkasnya.