SEKATOJAMBI.COM, MUARO SABAK – Dusun Pandan Ulu, Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami abrasi parah di setiap tahunnya.

Sebagian Sungai Lagan hampir menjadi pantai, pemukiman warga di pinggir sungai mulai terancam.

Kondisi ini terus terjadi dan makin parah dalam 10 tahun belakangan ini.

Kondisi di lokasi terdapat pohon-pohon roboh dan sebagian kikisan air sungai hampir menyapu halaman depan rumah warga, membuat warga setempat merasa khawatir.

Salah seorang warga, Iwan mengatakan bahwa Dusun Pandan Ulu sudah puluhan tahun mengalami abrasi sekitar 2 meter per tahunnya dan belum ada tindakan oleh Pemerintah setempat.

“Sudah puluhan tahun abrasi di dusun kami tak pernah dilakukan tindakan oleh Pemerintah. Hampir setiap tahun terkikis air sungai saat pasang, kisaran 2 meter per tahun,” katanya Selasa (04/07/2023).

“Kalau tidak cepat ditangani, lama-kelamaan rumah kami menjadi korban,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Iwan berharap agar pemerintah daerah setempat merespon atau mengambil tindakan terkait dengan kondisi Dusun Pandan Ulu, yang setiap tahunnya mengalami abrasi parah.

“Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan terkait dengan kondisi di tepi sungai di sini. Mungkin bisa dibuat tanggul atau penanaman ulang pohon mangrove, karena jarak yang sudah terkikis hampir 10 meter, sehingga salah satu jembatan penyebrangan pun sudah tidak bisa digunakan lagi,” ujarnya.

M Zia Kepala Desa Pandan Ulu mengatakan, kejadian alam seperti ini jelas sangat berdampak karena banyak pemukiman warga di pinggir bantaran sungai.

Sekarang ini, dampak dari abrasi sudah mulai mengikis ke jalan-jalan yang dilalui aktivitas warga setiap hari. Wargapun berusaha sendiri menggunakan kayu sebagai penahan supaya air sungai tidak mengikis bagian rumah miliknya.

“Kita berharap, agar pemerintah, baik pusat atau daerah, termasuk perusahaan yang ada di wilayah sekitar untuk memperhatikan kondisi dampak dari abrasi ini. Apakah dibuat tanggul atau ditanami pohon mangrove agar menjadi penahan saat air sungai pasang, jadi tidak mengikis lahan pemukiman warga setempat,” ujarnya.