SEKATOJAMBI.COM, TANJABTIM – Pembangunan sumur bor di Jalan Batanghari RT 8 RW 02, Kelurahan Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjabtim, menuai protes dari warga. Proyek yang menggunakan dana APBD Kabupaten Tanjabtim tahun anggaran 2025 melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) dengan pagu anggaran sebesar Rp66.229.000, dinilai tidak tepat sasaran dan tidak memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Warga menilai lokasi pembangunan tersebut berada di area belakang rumah warga, jauh dari permukiman dan tidak memiliki akses jalan. “Kalau di depan rumah atau di pinggir jalan mungkin bisa digunakan bersama. Tapi ini di belakang rumah, cuma semak dan hutan,” ujar salah satu warga setempat.
Lebih mengejutkan, warga juga menyebut bahwa di sekitar titik pembangunan sudah terdapat beberapa sumur bor pribadi milik warga lain. “Air di sini cukup dan bersih, bahkan di sekitar lokasi itu sudah ada tiga sumur bor pribadi. Yang justru butuh air bersih itu di wilayah lain,” tambahnya.
Kondisi ini membuat warga menduga proyek tersebut lebih menguntungkan pihak tertentu. “Kalau benar untuk masyarakat, seharusnya dibangun di lokasi strategis yang bisa dimanfaatkan bersama. Ini malah di belakang rumah, tidak masuk akal,” kata warga lainnya dengan nada kecewa.
Menanggapi hal itu, Kabid Perkim Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tanjabtim, Sinta Olivia, membenarkan bahwa titik pembangunan memang berada di belakang rumah warga. “Benar, titik perencanaan awal memang di situ. Tanah itu merupakan lahan hibah dan sudah melalui proses sosialisasi dengan pihak kecamatan,” ujarnya.
Sinta juga menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan ulang terhadap pelaksanaan di lapangan untuk memastikan proyek sesuai dengan peruntukan dan kebutuhan masyarakat. “Nanti kami cek kembali bersama pihak kecamatan,” tambahnya.
Sementara itu, masyarakat berharap Pemkab Tanjabtim segera meninjau kembali lokasi pembangunan sumur bor tersebut agar penggunaan dana APBD benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi warga yang membutuhkan akses air bersih.