SEKATOJAMBI.COM, JAKARTA – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau sering disebut Gus Yahya mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo terkait pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal ini disampaikannya pada saat menghadiri acara Simposium Nasional Digitalisasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama yang digelar oleh PBNU di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (28/11/2023).
“Soal IKN misalnya, sekarang banyak yang masih terang-terangan enggak mau. Kalau menang, enggak akan pindah. Orang masih belum mengerti, padahal kalau dipikir ini luar biasa strategis,” ujarnya.
Gus Yahya mengatakan kebijakan pemindahan ke IKN merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah.
“Ini memang inisiatif yang memang kita harus kita ikuti arahannya. Enggak ada pilihan lain. Inisiatif-inisiatif strategis ini bisa terus apa enggak? karena ini yang dibutuhkan. Jangan sampai rusak karena ini berdasarkan kepentingan sesaat,” tuturnya.
Menurutnya, Pemindahan ibu kota berkaitan dengan aspek pertahanan dan keamanan.
“Dimana-mana di dunia pertahanan dan keamanan dikendalikan dari satu central security system, dan membangun sistem sekuriti yang terpusat itu membutuhkan infrastruktur besar-besaran. Nah ini kalau insfrastruktur itu tidak boleh jauh dari ibu kota, karena kontrolnya dari kepala pemerintahan,” jelas Gus Yahya.
Dirinya menilai Jakarta dan Pulau Jawa sudah tidak bisa menjadi tempat untuk membangun infrastruktur pertahanan.
Sehingga dipilih Kalimantan Timur sebagai tempat untuk pembangunan IKN.
“Di situ masih leluasa membangun space pusat kendali pertahanan. Ditempatkan di Kalimantan Timur, kenapa enggak Kalimantan Tengah, karena bisa untuk fasilitas pelabuhan maupun pelabuhan pertahanan dekat dengan pantai. Ini juga menjadi pusat kendali untuk surveillance terhadap kegiatan ekstrasi sumber daya alam,” ujarnya.
Tim Redaksi