SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Seorang oknum ketua parta politik di Provinsi Jambi diduga gelapkan sebuah mobil Toyota Fortuner VRZ milik pengusaha jok di Kota Jambi.
Moh Kharir (44) merupakan seorang pengusaha jok di Jalan HOS Cokro Aminoto, Kelurahan Simpang Tiga Sipin, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.
Mobil milik Moh Kharir ini diduga telah digelapkan oleh Ketua Partai Garuda Jambi, Andrio Utama sejak akhir tahun 2023 lalu.
Terduga korban Kharir melaporkan Andrio Utama ke Polresta Jambi pada tanggal 30 Maret 2024 lalu atas dugaan tindak pidana penggelapan.
Moh Kharir mengungkapkan, mobil Toyota Fortuner VRZ miliknya itu seharusnya transaksi dengan terlapor untuk pergantian debitur (oper kredit), ternyata dibawa kabur oleh pelapor dan tidak diketahui lagi keberadaannya.
Dia menjelaskan, terlapor Andrio sepakat bertransaksi pergantian debitur (oper kredit) melalui notaris pada bulan November 2023 lalu. Namun, saat di notaris keduanya gagal bertransaksi karena ada berkas yang kurang dan mereka memutuskan pulang dan melengkapi berkas yang kurang terlebih dahulu.
“Saat pulang dari kantor notaris, Andrio meminta membawa mobil saya itu dengan alasan mau dipasang GPS, tapi setelah itu mobil saya itu tidak pernah diketahui lagi keberadaannya dan Andrio juga sulit ditemui,” jelasnya.
Merasa tidak ada kepastian dari Andrio selama beberapa bulan dan dirinya terus diteror lesing lantaran status mobil tersebut belum lunas. Kemudian, Moh Kharir membuat laporan polisi pada tanggal 30 Maret 2024.
Dia menambahkan telah membayar mobil tersebut selama 10 kali pembayaran dengan besaran pembayaran 10 juta rupiah lebih setiap bulannya. Karena tidak sanggup lagi membayar dia ingin over kredit namun nahas mobil dibawa lari oleh ketua partai tersebut.
“Sudah 10 kali saya bayar, setiap pembayaran 10 juta rupiah saya bayar ke Leasing,” ujarnya.
Korban sengaja tidak melaporkan kejadian itu langsung, karena terlapor sedang proses menjadi calon anggota legislatif.
“Tapi saya sudah berulang kali ke kantor partainya tapi tidak juga ketemu, karena saya stress di kejar-kejar dep colector akhirnya saya laporkan dia ke Polresta Jambi,” jelasnya.
Tim Redaksi