SEKATOJAMBI.COM, MERANGIN – Masih ingatkah Anda dengan video viral yang memperlihatkan 4 guru SDN 117 Desa Simpang Limbur, Merangin yang melintas di jembatan gantung.

Kini 4 guru tersebut kembali viral setelah membuat video permintaan maaf.

Dalam video tersebut, keempat guru itu meminta maaf kepada aparat desa, pemerintah kabupaten hingga provinsi.

Sebelumnya keempat guru tersebut nekat menyebrang jembatan rusak dengan hanya berpegangan pada seutas tali.

Mereka melewati jembatan bolong itu tengah membawa soal ujian untuk siswa.

Namun, pasca video itu beredar dan viral, kini para guru menyampaikan permohonan maaf.

Satu diantara guru dalam video itu mengatakan bahwa video tersebut dibuat tidak bermaksud untuk menyudutkan siapa pun. Melainkan hanya sebagai dokumentasi pribadi.

“Baiklah, kami selaku guru SD Negeri 117 Desa Simpang Limbur Merangin sekali lagi kami meminta maaf kepada pihak desa, maupun pihak Kabupaten Merangin, Bapak Bupati dan Bapak Gubernur, ini sama sekali tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan,” katanya.

“Karena ini pengalaman kami pribadi hanya dokumentasi pribadi saja, dan kami melewati itu memang benar-benar proses perbaikan,” lanjutnya.

Dalam video itu juga dijelaskan bahwa pemerintah desa telah menganggarkan dana sebesar Rp200 juta untuk melakukan perbaikan.

Mereka melintasi jembatan tersebut memberanikan diri lantaran jalan alternatif itu berlumpur.

Saat ini Jembatan gantung penghubung Desa Simpang Limbur Merangin dan Desa Limbur Merangin yang sempat viral karena rusak parah, kini telah selesai diperbaiki.

“Proses pengerjaan perbaikan dari jembatan gantung ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih 14 hari, lebih cepat dari target satu bulan karena sifatnya yang urgensi,” ujar Kepala Desa Limbur Merangin, Sargawi, kepada Tribun Jambi.

Ia menyebut bantuan dari Polres Merangin, Kodim 0420/Sarko, Pemkab Merangin, dan warga sangat mempercepat proses perbaikan.

Dengan alokasi Dana Desa sebesar Rp200 juta, sejumlah komponen jembatan diganti total.

“Tali seling utama, lantai plat besi, serta tali seling kanan dan kiri semuanya baru dan lebih kokoh,” jelasnya.

Ia juga memastikan perawatan jembatan akan dilakukan secara rutin karena intensitas penggunaannya sangat tinggi.

“Bukan hanya warga dua desa, tapi juga warga dari desa-desa tetangga seperti Desa Hitam Ulu, SPA, SPB, SPC, SPH, hingga SPE melintasi jembatan ini setiap hari,” tutupnya.