SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Seorang santri pesantren di Jambi berinisial AP (12) diduga menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh seniornya. Diduga alat kemaluan ditendang oleh seniornya hingga membuat testisnya bengkak.
Peristiwa ini terjadi di salah satu pondok pesantren yang ada di Kota Jambi pada Jumat (24/11/2023). Widi Setiawan, selaku ayah dari korban menyebut aksi itu dilakukan oleh dua orang senior dari korban yang sudah lulus SMA.
“Pelakunya ini seniornya sudah lulus SMA. Masih tinggal di sana,” kata Widi, Kamis (30/11/2023).
Widi mengatakan kemaluan putranya ditendang oleh salah seorang pelaku. Sementara satu orang lainnya memegangi tangan dan menyekap mulut putranya.
“Jadi mulut anak saya dibekap, tangan anak saya dipegang. Pelakunya kan dua orang. Kaki anak saya dipegang kuat kemudian kaki pelaku menendang kemaluan anak saya,” ucapnya.
Bukan hanya menendang kemaluan, Widi menyebut pelaku menendang perut putranya. Akibatnya, sejumlah bagian tubuh korban mengalami luka lebam.
“Untuk luka, luka lebam di paha kanan dan kiri. Testis kemaluannya bengkak. Kemudian di perut juga,” jelasnya.
Pihak pondok pesantren pun buka suara terkait dugaan perundungan kepada AP oleh dua seniornya. Mereka menyatakan bahwa antara kedua belah pihak sudah berdamai.
“Sudah damai-damai, nggak ada permasalahan, sampai sekarang sudah kami amankan. Tidak ada efek sampingnya lagi ke masyarakat yang lain karena itu sudah damai, antara pelaku dan korban sudah damai,” kata Hasan mewakili pihak yayasan dari pesantren itu, Jumat (1/12/2023).
Hasan menyebut bahwa dari perdamaian itu tidak ada tuntut menuntut dari pihak korban ke pelaku. Hingga saat ini, kata Hasan, dua senior korban masih mondok di pesantren tersebut.
Soal adanya laporan orang tua korban di Polda Jambi, Hasan mengaku belum mengetahuinya. Menurut dia, kasus itu sudah selesai.
“Nggak ada konfirmasi ke kami kalau dia membuat laporan. Insya Allah sudah damai, kita belum mengetahui dan kita sudah upaya untuk tidak ada permasalahan keluar,” ucapnya.