SEKATOJAMBI.COM – Persoalan macet yang ditimbulkan angkutan batu bara di Jambi, terus berulang.

Pada Senin (4/12/2023) dini hari, di Jalan Lintas Sumatera ruas Sarolangun-Tembesi macet panjang kembali terjadi.

Puluhan kilometer macet tak bergerak di jalan ini.

Dalam kondisi biasa, ruas jalan Muara Tembesi-Simpang Sridadi macet karena perbaikan jalan. Namun macet ini bisa diurai dengan sistem buka tutup jalan.

Namun jika truk batu bara beroperasi, macet ini semakin parah dan tak bisa terurai dengan buka tutup jalan. Karena perbaikan jalan berupa pengecoran, maka hanya satu jalur yang bisa digunakan melintas.

Sistem ganjil genap tak berjalan, karena semua mobil angkutan batubara keluar dari mulut tambang hampir bersamaan.

Dua hari belakangan kemacetan terjadi di Kelurahan Durian Luncuk, Kecamatan Batin 24, Kabupaten Batanghari.

Mobil angkutan batu bara menguasai lajur kiri dari arah Sarolangun menuju Jambi, sejak jembatan dua Durian Luncuk, sampai melewati Desa Jebak.

Kendaraan yang terjebak kemacetan rata-rata sopir travel, angkutan ikan, dan kendaraan pribadi.

Kemacetan baru terurai setelah sebagian besar angkutan batu bara memasuki kantong parkir.

“Kemacetan terjadi karena angkutan batu bara melanggar jam operasional. Mereka sudah keluar dari mulut tambang, sebelum jam operasional yang dibolehkan,” kata Iptu Agung Prasetyo Soegiono melalui sambungan telepon, Senin (4/12/2023).

Ia mengatakan sesuai aturan dari Polda Jambi yang sudah diberlakukan sejak 18 November 2023, operasi angkutan batu bara dapat berjalan dengan sistem ganjil genap, dengan volume maksimal 4.000 truk ketika malam.

Pelanggaran sopir angkutan batu bara, karena sudah keluar mulut tambang sebelum jam operasional
Seharusnya, truk batu bara dari Sarolangun baru boleh keluar pada pukul 19.00 WIB.

“Banyak angkutan batu bara dari Sarolangun yang keluar sebelum jam operasional,” kata Agung.

Seharusnya, truk batu bara dari Sarolangun baru boleh keluar pada pukul 19.00 WIB.

“Banyak angkutan batu bara dari Sarolangun yang keluar sebelum jam operasional,” kata Agung.

Tidak hanya di Sarolangun, angkutan batu bara di Batanghari juga baru boleh keluar mulut tambang pukul 20.00 WIB. Selanjutnya, dari Muaro Jambi baru boleh keluar pukul 21.00 WIB.