SEKATOJAMBI.COM, KOTA JAMBI – Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Jambi menjadi korban pembullyan di sekolah.

RA, seorang siswi kelas 11 SMK Negeri 1 Kota Jambi itu di-bully oleh teman sekelasnya.

RA yang berlatar belakang dari keluarga tidak mampu di-bully karena ayahnya, E, hanya seorang tukang parkir. Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk reot dan nyaris roboh, di Kelurahan Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi.

Kehidupan keluarga ini belakangan semakin memburuk, saat E harus berurusan dengan kepolisian.

E ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satreskrim Polresta Jambi yang berawal dari bully yang diderita anaknya.

RA seringkali mendapat ejekan dari teman sekelasnya, MS. Perlakuan MS pada RA itu bahkan sudah terjadi sejak mereka duduk di bangku SMP.

Sikap MS membuat mental dan emosional RA terganggu. RA merasa tidak aman dan tidak nyaman berada di lingkungan sekolahnya. Namun RA tak bisa berbuat banyak, karena dia ingin sekolah.

“Penetapan tersangka ayah saya pada Selasa 25 Februari 2025 membuat saya, ibu, dan adik-adik yang masih kelas 2 SD dan berumur 1 tahun frustasi. Ayah saya hanya tukang parkir, beliau tulang punggung keluarga kami,” ujarnya.

E dilaporkan ke polisi oleh ayah MS. Kronologi berawal pada Selasa (13/8/2024), sekira pukul 13.30 WIB, saat jam istirahat sekolah, RA pergi ke toilet lalu kembali masuk ke kelas. Tapi saat akan masuk ke kelas, pintu dikunci dari dalam.

Sambil menangis dan panik yang selalu menghantui, RA menelpon ayahnya. Dia terpaksa mengungkapkan semua kekejaman MS selama ini kepadanya. RA sudah tidak sanggup lagi menjadi korban bully.

Kasihan pada putri sulungnya, E datang ke SMK Negeri 1 Kota Jambi. Setelah permisi pada guru, E mencari MS. Tapi sayang, MS malah terkesan mengejek E sambil pergi meninggalkan E di kelas.

Harapan untuk melindungi dan mengatasi masalah anaknya, berubah menjadi malapetaka tak berdasar. E dilaporkan oleh ayah MS ke Polresta Jambi dengan tuduhan kekerasan terhadap anak.

Menghadapi masalah yang menimpa ayahnya, RA terus memohon perlindungan dan ketidakadilan kepada Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jambi, dan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang menghimpit keluarganya. Dia sangat berharap masalah yang dihadapinya, terutama yang menimpa ayahnya.