SEKATOJAMBI.COM, MUARA BULIAN – Dibalik kelakuan oknum anggota polisi yang mencorek institusi Polri terdapat hal yang membanggakan dari anggota kepolisian di tanah air, khususnya di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
Kebanggan tersebut datang dari Suku Anak Dalam atau SAD yang menjadi Polisi Wanita (Polwan) pertama di Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Polwan tersebut bernama Bripda Nia Kurnia atau lebih akrab disapa Nia.
Dia menjadi Polwan pertama di Provinsi Jambi yang berasal dari Suku Anak Dalam.
SAD merupakan suku minoritas yang tinggal diwilayah hutan Sumatera dan tinggal berpindah atau nomaden.
Diketahui, Polda Jambi telah memiliki tiga orang polisi laki-laki dari SAD yang sekarang bertugas di Polres Merangin, Sarolangun, dan Bungo.
Sementara itu, Bripda Nia saat ini bertugas di Polsek Bajubang Kabupten Batanghari dan menjabat sebagai Banit Bina Masyarakat.
Wanita kelahiran Pamenang, 05 Februari tahun 2004 itu merupakan sulung dari tiga bersaudara.
Nia mengatakan bahwa ayahnya merupakan masyarakat asli suku SAD sementara ibunya berasal dari luar SAD.
Ia tinggal di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari. Dimana wilayah tersebut masih banyak ditinggali oleh masyarakat SAD.
Sebelum mengikuti seleksi Polri, Nia bercerita bahwa awalnya ia mengetahui adanya seleksi Polri dari Babinkantibmas yang melakukan sosialisasi di desanya.
“Dari sana saya mulai ingin mendaftar menjadi Polwan,” ujarnya Senin, (11/11/2024).
Dari situ, Nia mulai mempersiapkan diri untuk bisa mengikuti seleksi Polri. Dia mengatakan bahwa selama mengikuti seleksi dirinya mendapatkan perlakuan yang sama seperti peserta lain.
Dengan tekad yang kuat, pada awal Januari tahun 2024 lalu. Nia dinyatakan lolos seleksi Polri.
Sebagai Banit Bimas, saat ini Nia mendapatkan tugas untuk memberikan penyuluhan dan mengajarkan anak-anak SAD belajar membaca dan mengaji.
Nia berharap, nantinya banyak dari adik-adiknya yang berasal dari SAD bisa mengikuti jejaknya untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan meraih mimpi-mimpinya.
“Saya punya harapan adik-adik SAD punya keinginan untuk bersekolah dan punya keinginan untuk menjadi anggota Polri,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Batanghari AKBP Singgih Hermawan mengaku bangga terhadap sosok Nia yang berasal dari SAD dan sekarang sudah menjadi bagian dari Polri dan Polres Batanghari.
Ia mengatakan bahwa kepolisian membuka kesempatan yang sama bagi masyarakat adat khususnya SAD untuk mengikuti seleksi Polri.
Singgih juga mengatakan bahwa kepolisian juga membuka jalur khusus bagi masyarakat SAD yang ingin mengikuti seleksi Polri.
“Harapan kita, saudara kita dari SAD ini mendapatkan pendidikan lebih baik. Dan tentunya perlu support khusus, perlu tekni khusus mengingat kadang enggan. Tapi insyaallah dengan adanya Nia, mengajar anak SAD bisa mengikuti jejak beliau,” ujarnya.
Tim Redaksi