SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Pemerintah melalui Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi untuk menghadapi musim kemarau di tahun 2024 ini.
Pada tahun ini, musim kemarau diperkirakan akan lebih kering. Untuk itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan curah hujan dan membasahi lahan gambut guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kerap terjadi selama musim kemarau.
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang, Kolonel Pnb Rizaldy Efranza, S.T., M.N.S.S., menyatakan, “Operasi modifikasi cuaca ini telah dipersiapkan dengan matang. Profesional dari berbagai instansi menunjukkan kesiapan yang baik dalam briefing pagi tadi, termasuk manajemen risiko untuk mencapai tujuan misi pencegahan karhutla. Dari BMKG, APP Group, TNI Angkatan Udara, BPBD pusat dan daerah, semuanya telah bersinergi dengan baik.”
“Dengan pengalaman dan keterampilan mereka, operasi ini diharapkan lebih efektif. Kami telah menyiapkan 8 ton bahan semai NaCl dan operasi ini direncanakan berlangsung selama dua minggu dengan pesawat yang akan tetap berada di lokasi selama periode tersebut. Harapannya, dengan OMC ini kita bisa mencegah karhutla dan melindungi masyarakat dari dampaknya,” tambahnya.
Operasi OMC ini dimulai pada Rabu (20/6/2024) sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana kekeringan dan karhutla yang dilaksanakan pada 31 Mei 2024.
Operasi ini melibatkan penyemaian awan menggunakan bahan semai NaCl dengan dukungan pesawat dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh.
Kepala BPBD Jambi, Bachyuni Deliansyah, menekankan pentingnya langkah antisipasi ini.
“Dengan prediksi cuaca yang lebih kering, kami perlu mempersiapkan segala upaya pencegahan sejak dini untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat,” katanya.
Bachyuni juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Wirakarya Sakti (WKS), unit usaha APP Group, yang memberikan dukungan logistik untuk kelancaran operasi ini.
Operasi OMC di Jambi direncanakan berlangsung selama 12 hari. Diharapkan operasi ini mampu meningkatkan curah hujan di wilayah-wilayah rawan kebakaran, mengurangi titik-titik hotspot, serta memastikan keberlangsungan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.
Tim Redaksi