SEKATOJAMBI.COM, JAMBI – Fauzan, Direktur PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) buka suara terkait penolakan warga terhadap rencana pembangunan stockpile batubara di Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
“Mengenai penolakan warga, apa yang ditolak, kan belum mulai? ada polusi dan segala macam, kan belum dimulai. Jadi penolakannya seperti apa,” katanya, Senin (27/11/2023).
Menurutnya, PT SAS sendiri sudah memiliki izin, yang disertai dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Meski begitu, rencana PT SAS untuk membangun TUKS mendapat penolakan dari warga khususnya di Perumahan Aurduri.
“Mau ada polusi dan dampak air dengan sebagainya, kan saat ini masih tanah kosong,” ujarnya.
Mungkin kekhawatiran warga saat stockpile ini beroperasi, kata Fauzan jarak antara stockpile dan pemukiman warga sangat jauh.
Berbeda di Pulau Jawa yang sangat dekat jika dibandingkan.
“Bagian perumahan warga jaraknya 1 km dari tempat stockpile itu. Jadi jauh sekali bahkan tidak kelihatan,” ujarnya.
Namun, Fauzan memastikan sejak 2015 langkah mitigasi untuk menjawab kekhawatiran atau yang ditakutkan warga sudah terdokumentasi di dalam Amdal. “Semuanya ada di amdal,” ujarnya.
Sementara itu, Humas PT SAS Lingga menyampaikan trase jalan khusus batubara yang dibangun PT SAS dimulai dari Sarolangun, Batanghari, Muaro Jambi dengan total panjang 108 km.
Jalan khusus ini menjadi solusi dari kebutuhan Provinsi Jambi terhadap kemacetan lalu lintas yang terjadi diruas jalan tertentu.
PT SAS memastikan tidak sama sekali menggunakan jalan nasional bahkan jika ada bersentuhan atau berpapasan pasan dengan jalan nasional pihaknya membangun underpass atau terowongan.
“Saat ini total ada 4 underpass yang kita bangun,” katanya.
Diketahui, Pemprov Jambi, Pemerintah Kota Jambi, Pemerintah Kabupaten Muarojambi, adalah tiga pemda yang terlibat dan bekepentingan untuk mencari solusi terkait hal ini.
Senin (27/11) kemarin, ketiga perwakilan pemda tersebut, dan juga PT SAS, mengadakan rapat tertutup di Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Tim Redaksi