Hingga saat ini, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jambi masih menghentikan aktivitas angkutan batu bara di Jambi.
Penghentian aktivitas angkutan batu bara di Jambi ini, dilakukan karena kepolisian menilai akan terjadi kemacetan parah.
Hal ini terjadi, karena kondisi jalan yang rusak sehingga akan berujung pada penumpukan kendaraan di satu titik.
Belum lagi jika ada angkutan batu bara yang mengalami kendala seperti patah as, kecelakaan, atau yang lainnya.
Nah setelah beberapa hari, angkutan batu bara masih belum beroperasi. Hal ini diakui Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi.
“Sampai hari ini masih kita hentikan,” kata Kombes Dhafi, Senin 3 April 2023.
Bahkan kata dia, tak sedikit orang yang bertanya padanya, kapan penghentian ini dilakukan.
“Banyak sekali yang bertanya pada kami,” kata dia. Untuk itu, lanjutnya, dirinya tadi memantau ruas jalan nasional yang dilalui angkutan batu bara ini.
Pemantauan ini, juga diikuti oleh unsur dari Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN).
“Kita memantau ruas jalan di Batanghari juga, untuk melihat apakah sudah bisa dilintas atau belum,” kata Kombes Dhafi.
Kata Dirlantas Polda Jambi, ada tiga titik yang dipantau. Pertama di Pasar PU, RT 12 dan dekat Simpang Sridadi.
Di lokasi tersebut, kata Kombes Dhafi, perbaikan jalan di salah satu lokasi sudah maksimal. “Tapi masih basah,” kata dia.
Ini berarti kata dia, saat ini jalanan itu belum bisa dilintasi angkutan batu bara.
Informasi ini kata dia, bukan hanya untuk angkutan batu bara saja. Pengguna jalan lain juga diharap mengetahui perbaikan jalan ini.
“Jangan sampai ada permasalahan jalan rusak saat Hari Raya Idul fitri nanti,” kata dia.
Kombes Dhafi menegaskan, dia tak mau masyarakat justru terhambat saat Hari Raya Idul Fitri, gara-gara jalan rusak akibat angkutan batu bara.
“Oleh karena itu angkutan batu bara hari ini belum bisa lewat,” kata Dirlantas Polda Jambi.
Kata dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BPJN tentang kapan jalan ini bisa dilewati.
“Kemungkinkan hari Rabu, sore atau malam. Itu masih kemungkinan baru bisa dilintasi, kita akan memantau lagi bagaimana perkembangan situasinya,” kata dia.
Dia berharap, informasi ini bisa menjadi acuan bagi pengguna jalan yang akan melintasi wilayah Batanghari dan jalan nasional yang menghubungkan wilayah Sumatera Barat, Bengkulu dan Riau.
Tim Redaksi