SEKATOJAMBI.COM, JAMBI -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi ungkap indeks kualitas udara di Kota Jambi dalam kondisi kurang sehat, Senin (04/09/2023).
Kualitas udara ini berada di garis kuning, akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi.
Kepala BMKG Ibnu Sulityono mengatakan, Kota Jambi diselimuti oleh kabut asap, karena polusi karhutla yang mengepul pada bagian selatan Provinsi Jambi terbawa oleh angin ke arah barat.
Selama tiga hari ke depan, masih belum tampak awan hujan di Jambi.
“Jadi, angin dari selatan memicu kabut asap. Ini membahayakan paru-paru. Kondisi ini diprediksi berlangsung hingga 6 September 2023, karena tidak ditemukan potensi hujan selama beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Namun, dirinya mengatakan, bahwa jarak pandang masih dalam kondisi aman.
“Jarak pandang atau visibility masih dalam kondisi aman. aktivitas penerbangan dan kemaritiman tidak perlu dihentikan,” tuturnya.
Ia menyampaikan, malam tadi pihaknya mencatat ada 8.000 meter (visibility). Akan tetapi, sejak dini hari tadi ada pengurangan hingga 1.200 meter.
Pihaknya mengimbau, pemerintah dan masyarakat terus menerus memantau data yang dimuat oleh BMKG.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat guna mengenakan masker dan mulai menghemat air.
“Kondisi udara di Jambi kurang sehat. Sehingga masyarakat telah seharusnya mulai memakai masker,” ungkapnya.