JAMBI – Kehadiran Presiden RI, Joko Widodo ke Provinsi Jambi seharusnya bisa dijadikan momentum dalam membahas angkutan batu bara. Bahkan jika Pemerintah Provinsi serius untuk mendiskusikan angkutan batubara dengan Presiden RI, bisa saja dilakukan dalam kunker Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan oleh Samsul Riduan dalam menanggapi persoalan angkutan batubara yang tidak kunjung selesai. Pada kesempatan ini, Samsul Riduan cukup menyayangkan langkah Gubernur Jambi yang hanya membahas soal jalur khusus angkutan batubara yang sedang dikerjakan
“Sementara kita tidak melihat ada progres signifikan dari pembangunan jalan khusus. Harusnya sampaikan bagaimana fakta kondisi jambi saat ini, masyarakat di jambi merasakan macet berjam-jam, karena banyaknya angkutan batubara,”sebutnya.
“Itu yang harus disampaikan, bisa saja pada saat itu Presiden sama halnya dengan Komisi V DPR RI untuk menyetop sampai jalan khusus batubara selesai. Bisa saja seperti itu, tapi hal semacam itu, fakta-fakta keresahan masyarakat kan tidak disampaikan,”tambahnya.
Sementara itu, Samsul Riduan mendesak bagaimana dengan pernyataan Gubernur Jambi bahwa jalan khusus tengah berproses untuk segera di buktikan. Disisi lain, Samsul Riduan juga kembali mengingatkan bahwa Gubernur Jambi menyebut bahwa jalan khusus akan selesai pada akhir 2023.
“Kementerian sudah mendorong jalan khusus harus selesai akhir 2023 ini, kita minta itu saja di ikuti. Kita juga mendorong jangan lagi di perlambat di akhir 2024, ini sudah cukup lama yang katanya sudah mulai dikerjakan, tapi sudah hampir satu tahun ini tidak kunjung juga progresnya,”pungkasnya.
Tim Redaksi