SEKATOJAMBI.COM, SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat hujan deras dari pagi hingga sore memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (7/1/2024).

“Tidak ada korban luka maupun jiwa pada kejadian bencana hidrometeologi. Hingga kini petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) masih melakukan asesmen di lokasi kejadian,” kata Sandra Fitria selaku Humas BPBD Kabupaten Sukabumi.

Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Lio, RT 003/04, Desa Mekarsari, Kecamatan Sagaranten.
Tebing tanah dengan panjang sekitar 10 meter dan tinggi 3 meter sempat menutup akses jalan desa, namun sudah kembali bisa dilewati dan mengancam satu rumah warga setempat.

Selanjutnya di Kampung Cibeber, RT 006/002, Desa Sukamanah, Kecamatan Cimanggu, mengalami kebanjiran. Banjir ini dipicu hujan deras sehingga debit air sungai meningkat dan meluap.

Dampak banjir ini, membuat jalur penghubung antara Kecamatan Cimanggu dengan Kalibunder tertutup air sehingga tidak bisa dilewati kendaraan selama 2 jam. Arus lalu lintas pun dialihkan untuk menggunakan jalan desa Jalur Puncak Manggah.

Namun, untuk saat ini arus lalu lintas dari arah Kecamatan Kalibunder menuju Cimanggu atau sebaliknya sudah bisa kembali dilalui kendaraan karena banjir sudah surut.

Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan, sejumlah personel gabungan dari BPBD, TNI dan Polri masih bersiaga di lokasi kejadian.

Tidak hanya itu, banjir juga terjadi di Kampung Gadog, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas dikarenakan meluapnya Sungai Cimandiri.

Sejumlah rumah dikabarkan terendam air sungai yang meluap, namun belum diketahui berapa jumlah rumah dan fasilitas lainnya yang terdampak bencana itu.

Hingga saat ini petugas BPBD bersama unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkopimcam) masih melakukan pendataan dan membantu membersihkan rumah warga yang terdampak banjir.

Keadaan cuaca yang buruk menyebabkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi cukup tinggi. Warga di minta untuk selalu waspada, imbau Sandra.