Harapan Dosen Muda UNJA PGSD HUT 74 Tahun Kabupaten Batang Hari, Muhammad Sholeh : Angan-Angan Memiliki Museum Batang Hari Sebagai Tempat Peradaban
SekatoJambi.com, Muara Bulian – Muhammad Sholeh merupakan salah satu Dosen Prodi PGSD FKIP Universitas Jambi mengucapkan selamat HUT 74 Tahun Kabupaten Batang Hari, usia yang tidak lagi muda bahkan lebih tua dari Provinsi Jambi tentunya sudah banyak perubahan dan capaian, Muara Bulian 24 November 2022.
Kabupaten Batang Hari memiliki kekayaan sejarah dan warisan budaya, yang keberadaannya memiliki nilai sangat penting untuk pendidikan dan kebudayaan. Situs situs cagar budaya merupakan bukti sejarah, seperti Makam Pangeran Adi Tuo dan Makam Johor Keramat di Desa Rambutan Masam, Kediaman Sultan Jambi di dusun tengah kini Rambutan Masam, Pasar Tembesi sebagai Tempat Penyerahan Kedaulatan, benteng, kota tua di Tembesi, Makam Keramat Tinggi di Muara Bulian, candi-candi di Teratai sebrang, Desa Teluk Ketapang dan Desa Olak Rambahan, seperti Candi Pematan Saung, Candi Danau Bangko atau Candi Tambak Bato, serta beberapa rumah tua di Desa Teluk yang konon merupakan peninggalan sejak zaman Kerajaan Jambi.
Terangnya Dosen Muda tersebut Mengatakan sayangnya warisan sejarah dan budaya ini tidak semua masyarakat mengetahui, langkah strategis pengenalan warisan sejarah dan budaya dapat di lakukan pada dunia pendidikan.
Ada langkah positif yang ditawarkan oleh Bapak Sholeh, Kamis (22/11/22).
“Sebagai wujud menjaga warisan sejarah dan budaya dapat difasilitasi dengan membangun Museum Batang Hari sebagai pusat peradaban, pusat pendidikan, pusat kebudayaan yang nantinya bisa menjadi tempat wisata edukasi untuk masyarakat Batang Hari”, Ujarnya Muhammad Sholeh.
Menambahkan Sholeh menjelaskan, salah satu harapan kami sebagai pendidik kepada pemerintah ialah difasilitasinya sebuah wadah pusat pendidikan yaitu museum, yang nantinya sebagai wahana integrasi peradaban masa lalu, masa kini dan masa depan.
“Harapannya lokasi museum ini nantinya berada di Muara Tembesi, “karena banyak tempat sejarah di Tembesi, yang nantinya sebagai protitipe pendidikan, dengan konsep menyenangkan untuk anak-anak adanya taman bermain, ada kafe untuk tempat kongkow remaja, hidupnya ekonomi kreatif masyarakat”, tegasnya.
Selain tempat penyimpanan koleksi sejarah, kebudayaan, dan lain-lain museum ini sebagai rumah model masyarakat Batang Hari. Menyimpan sejarah Islam, sejarah Batang Hari, kebudayaan, tokoh pemerintahan, tokoh Batang Hari di kancah nasional, dan para pemuda pemudi berprestasi baik bidang olahraga, seni budaya, pendidikan di kancah nasional. Tampilkan biografi mereka di museum sebagai bentuk penghargaan dan memotivasi generasi Batang Hari untuk maju dan berkreasi. Tutupnya.
(Red)
Tim Redaksi