SEKATOJAMBI.COM – KKKS Seleraya Merangin Dua (SRMD) dalam upaya mencari dan menambah cadangan minyak nasional merencanakan kegiatan pengeboran sumur baru bernama WB#18.

Lokasi sumur baru tersebut berada di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.

Proses dimulai dari pembukaan lahan dan persiapan lokasi yang kegiatannya dilakukan oleh PT Devi Mandiri sebagai pemenang tender.

PT Devi Mandiri telah melakukan prosedur dan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Kepala Desa Belani untuk dapat berkegiatan di Desa tersebut.

Kegiatan ini dimulai pada tanggal 31 Mei 2023, dengan subkontraktor CV Soma dari Desa Belani sebagai supplier material.

Di tengah perjalanan, seseorang bernama Abadi yang mengatasnamakan perwakilan warga Desa Belani, meminta keadilan berupa 50 persen supply material yang dibutuhkan oleh PT Devi Mandiri.

Dari pihak kepala desa sudah memberikan kesempatan kepada Abadi untuk ikut serta berpartisipasi mengisi material di bawah naungan CV Soma, namun Abadi meminta kontrak langsung dengan pihak PT Devi Mandiri.

Pada 26 Juni 2023, pukul 08.15 WIB, Abadi melakukan penyetopan kegiatan di WB#18 dengan membawa sejumlah ibu-ibu.

Pihak Polsek dan Koramil serta SKK Migas Perwakilan Sumbagsel telah hadir untuk membantu agar kegiatan tetap berjalan.

Beralasan kegiatan hulu migas ini merupakan kegiatan pemerintah yang merupakan objek vital nasional yang tidak boleh terganggu atau dihentikan.

Namun sampai pada pukul 15.00 WIB, kegiatan masih belum berjalan.

SKK Migas Perwakikan Sumbagsel dalam keterangan resminya menyampaikan, SKK Migas – KKKS SRMD melalui PT Devi Mandiri telah melaksanakan kewajibannya, yaitu berkoordinasi dengan kepala desa untuk rencana kegiatan di wilayah Desa Belani.

Tujuannya agar kegiatan berjalan lancar dan nyaman, serta memberikan kesempatan kapada warga lokal untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Perkara ada pihak-pihak yang melakukan penyetopan dengan alasan apapun, SRMD akan mengambil tindakan tegas.

“Perlu diketahui bahwa KKKS – SRMD adalah operator negara yang turut berkontribusi dalam pembangunan daerah di Muratara, baik bagi hasil migas maupun kegiatan pengembangan masyarakat dan kelembagaan tahunan,” ujar Rico, PR SRMD.

Sementara itu, Darwensi, Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel menyampaikan, rencana pengeboran ini merupakan salah satu upaya dalam memenuhi target produksi minyak nasional, dengan target 1 juta Barrel perday pada tahun 2030.

“Ini juga memberikan kontribusi negara dan Kabupaten Muratara berupa Dana Bagi Hasil (DBH) Migas,” ujarnya.