SekatoJambi.com , Dua kelompok di Kabupaten Siak, Pekanbaru, Riau bentrok akibat truk kelapa sawit tidak diperbolehkan melintas di kampung Dayun, kecamatan Dayun.
Akibat perselisihan membuat perkampungan itu memanas.
Kedua kelompok tersebut antara pekerja kebun HM Dasrin Nasution dan pasukan pengamanan PT Duta Swakrya Indah (DSI).
Peristiwa yang kembali terjadi pada Minggu (14/5/2023) dipicu adanya larangan truk pengangkut kelapa sawit dilarang untuk melintas.
Di mana pihak DSI tidak membiarkan truk pengangkut sawit HM Dasrin keluar.
Sementara buah kelapa sawit tersebut sudah dimuat di dalam truk sejak dua hari belakangan.
HM Dasrin langsung turun ke lokasi meminta agar DSI membuka portal.
Hal tersebut sudah dilakukan Dasrin secara langsung selama dua hari, namun tidak diindahkan pihak DSI.
Padahal portal tersebut dibangun oleh pihak Dasrin di atas lahannya dengan alas hak Sertifikat Hak Milik (SHM).
Pihak Dasrin terusir dari pos jaganya sendiri yang kemudian dikuasai pihak DSI.
Tidak terima dengan perlakuan DSI, Dasrin tetap mengangkut buah sawitnya ke luar untuk dijual ke PKS.
Truk langsung dikawal Dasrin dan beberapa orang pekerjanya. Sesampai di portal dihadang pihak DSI dengan keras.
Kedua pihak mulai cekcok. Bentrokan pun tidak terhindarkan. Kedua pihak baku pukul dan saling serang.
Bahayanya, pengaman DSI tampak lebih siap dengan tameng rotan, parang dan ketapel mobifikasi.
Sedangkan pihak Dasrin hanya menggunakan kayu dan memanfaatkan batu-batu jalan.
Informasi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com bentrokan tersebut telah menjatuhkan korban. Namun belum diketahui identitas korban tersebut.
Beberapa personel polisi yang mengenakan pakaian preman berupaya kuat untuk meredam kedua pihak. Namun kalah jumlah dan upaya itu tidak berhasil.
Truk yang mengangkut sawit milik HM Dasrin terus merangsek keluar lokasi. Kesemrautan semakin tak terkendali.
“Kami langsung ke Polres Siak membuat laporan atas kejadian itu,” kata Sunardi, kuasa Dasrin cs.
Ia juga belum bisa memberikan keterangan lain, terkait situasi dan kondisi di lapangan.
Tim Redaksi