JAKARTA,- Salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Atif (52), mengaku nyaman tinggal di rumah kontrakan satu petak usai rumahnya dilahap api beberapa waktu lalu. Menurut Atif, tidak ada pilihan lain selain mensyukuri bahwa ia masih bisa bernapas karena selamat dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

“Ya dinyaman-nyamanin sajalah. Ya mau diapain lagi? Sudah begini,” kata Atif saat ditemui Kompas.com di rumah kontrakannya di RT 012 RW 09, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Senin (20/3/2023). Atif menjelaskan, ia menerima bantuan dari PT Pertamina Persero senilai Rp 3,6 juta untuk bayar rumah kontrakan selama tiga bulan dan Rp 2 juta untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan uang tersebut, Atif rela tinggal di rumah kontrakan yang luasnya sekitar 3 meter x 4 meter alias satu petak bersama istri dan anak. Atif lebih memikirkan istrinya agar tidak perlu jauh-jauh antar jemput anak ke sekolah. Anaknya juga bisa lebih cepat sampai ke rumah saat selesai sekolah.

“Iya, saya yang pingin di sini agar anak sekolahnya dekat. Kalau pindah jauh (dari rumah sebelumnya), tahu sendiri, Emak katanya capek antar anak sekolah. Kalau punya kendaraan mending. Kendaraan kan semuanya habis,” ungkap Atif. Berdasarkan pantauan Kompas.com, kamar mandi rumah kontrakan yang disewa Atif berada di luar.

Kamar mandi tersebut digunakan secara bergantian dengan para pengontrak yang lain.
Sementara itu, beberapa kebutuhan sehari-hari hingga beberapa barang yang terlihat di dalam kontrakan tersebut.