SEKATOJAMBI.COM, KOTA JAMBI – Penolakan warga terhadap pembangunan stockpile batu bara oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) di kawasan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, terus mengalir.
Berbagai aksi dan upaya sudah dilakukan warga, agar terminal penumpukan batu bara tidak dibangun di sekitar Aur Kenali.
Saat ini, beredar kabar seorang warga mengaku ditakut-takuti oleh perangkat RT nya.
Warga tidak mau menyebutkan namanya, mengaku beberapa waktu lalu dirinya bertemu Ketua RT 21 Desa Mendalo Darat, Saidin.
Dirinya diminta untuk tidak ikut-ikutan menolak stockpile batu bara. Akibatnya, dia merasa diintimidasi. Apalagi kata dia, nama-nama warga yang menolak sudah di tangan polisi.
“Saya merasa ditakut-takuti. Dia bilang saya jangan ikut-ikutan aksi. Katanya nama saya sudah dicatat di Polda Jambi,” ucapnya.
Menanggapi pengakuan warganya yang merasa terancam, Saidin mengaku hanya mengingatkan warganya, agar tidak sampai mendapat masalah.
Menurut Saidin, dia mendapat informasi dari temannya, dan dipesankan agar mengingatkan warganya tidak ikut-ikutan menolak stockpile yang akan dibangun PT SAS.
“Silakan ikut (menolak), saya tidak melarang. Itu hak dia,” ujar Ketua RT 21 tersebut.
Menanggapi kabar yang beredar tersebut, Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto, melalui Kasubbid Penmas Kompol Mas Edy saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Polda Jambi tidak pernah menghalang-halangi hak warga untuk mengeluarkan pendapat.
“Sepanjang sesuai dengan aturan yang ada. Tidak benar jika Polda Jambi mengumpulkan nama-nama warga yang menolak pembangunan stockpile batu bara,” katanya.
Tim Redaksi