SekatoJambi.com, Batanghari -Usaha mikro kecil menengah atau di singkat UMKM adalah istilah umum dalam dunia ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20 tahun 2008.
Di kabupaten Batanghari banyak sekali produk UMKM yang bisa di bawa dan di jadikan sebagai oleh oleh khas Batanghari, tak mau kalah dengan produk UMKM lainnya. Salah satu produk UMKM yang menjadi rekomendasi di kabupaten Batanghari yaitu keripik kelapa bulian atau di sebut KEBUL, KEBUL memberikan keunikan yang berbeda dengan produk UMKM yang ada di kabupaten Batanghari. Selasa,06,Desember,2022.
Keripik kelapa bulian sendiri di ambil dari nama kota di kabupaten Batanghari yaitu kota muara Bulian.
Sedangkan KEBUL adalah singkatan dari kelapa bulian yang memiliki khas tersendiri di kabupaten Batanghari.
Keripik kelapa bulian atau di sebut KEBUL memberitahukan bahwa Batanghari memiliki buah kelapa berbeda dengan daerah lain khususnya di provinsi Jambi yang sering di sebut kelapa eprida, kelapa tersebut memiliki ukuran kecil dari kelapa umumnya dan memiliki daging yang tebal.
Bunda Zulva selaku ketua dekranasda Batanghari mengatakan sangat mensupport dengan bertambahnya produk UMKM Batanghari yang di jadikan sebagai oleh oleh khas kabupaten Batanghari, beliau juga mengatakan saat ini pemerintah sedang membuat tempat pusat oleh-oleh khas Batanghari agar ketika orang berkunjung atau berwisata ke Batanghari tidak sulit untuk mencari oleh oleh khas Batanghari.
Pantauan ( red ) di lapangan keripik kelapa bulian atau KEBUL saat ini sangat mudah di dapat karena telah tersedia di beberapa outlet di kota Jambi dan di kabupaten Batanghari seperti di dekranasda provinsi Jambi, pusat oleh-oleh jakos, pusat oleh-oleh pak DJ, dekranasda kabupaten Batanghari, MM Tifani, MM emly, Diah Bakrie, dan beberapa coffe shop di muara Bulian.
Iyan selaku owner keripik kelapa bulian atau KEBUL menceritakan awal mulanya terpikir untuk membuat KEBUL dari usaha sayur dan santan milik orang tua nya.
“Awalnya sayo bantu orang tua jual santan, jadi kelapa nya kebanyakan sampe banyak yang busuk, nah situ lah mulai berpikir untuk membuat keripik kelapa ” ujarnya.
(Amri)
Tim Redaksi