SEKATOJAMBI.COM, TEBO – Dua tokoh penting Suku Anak Dalam (SAD) asal Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, saat ini berada di bawah perlindungan Polres Tebo usai terlibat perselisihan dengan kelompok SAD dari wilayah Bangko, Kabupaten Merangin.
Ketegangan ini bermula dari polemik perjanjian pernikahan antara Anggita Sinaga dan Romi, yang berujung pada insiden kekerasan pada Sabtu (28/6) sekitar pukul 13.00 WIB di Jalan Muara Bungo Bathin II, wilayah hukum Polres Bungo. Akibat kejadian itu, Tumenggung Hasan mengalami luka di bagian kaki dan bersama rekannya, Tumenggung Buyung, segera mencari perlindungan ke Polres Tebo.
Kapolres Tebo AKBP Triyanto menjelaskan bahwa pihaknya langsung merespons cepat guna mencegah eskalasi konflik.
“Keduanya telah kami amankan di Mapolres Tebo untuk menghindari risiko serangan balasan. Kami juga memberikan perawatan medis awal, dan Tumenggung Hasan kini dirawat lebih lanjut di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo,” jelasnya.
Selain penanganan medis, pendamping dari Organisasi Rakyat untuk Kehidupan (Orik) Kabupaten Tebo turut memberikan dukungan sosial dan psikologis kepada kedua tokoh adat selama proses perlindungan berlangsung.
Polres Tebo juga intens menjalin koordinasi dengan jajaran Polres Bungo dan Polres Merangin mengingat lokasi konflik masuk dalam wilayah lintas kabupaten. Dukungan dari Pemerintah Daerah dan Dinas Sosial juga dioptimalkan guna membentuk tim terpadu lintas wilayah sebagai langkah penyelesaian jangka panjang yang damai dan bermartabat.
Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H. Siregar menegaskan komitmennya untuk menjaga keharmonisan antar-komunitas, khususnya kelompok adat.
“Kami hadir sebagai pelindung bagi seluruh warga, termasuk komunitas adat seperti SAD. Dalam setiap penanganan konflik, pendekatan humanis dan berbasis kearifan lokal akan selalu kami kedepankan,” tegas Irjen Krisno.
Ia juga mengapresiasi kecepatan langkah Polres Tebo dan meminta pengawalan secara aman bagi tokoh SAD saat kembali ke pemukiman di Desa Semambu.
“Saat ini kondisi sudah terkendali. Kami akan terus melakukan monitoring agar potensi konflik lanjutan dapat dicegah, dengan tetap mengedepankan prinsip keadilan dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya,” tandasnya.
Sementara itu, aparat Polsek Sumay disiagakan di wilayah pemukiman SAD untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif.