JAMBI – Tingkat inflasi di Provinsi Jambi masih di bawah rata-rata nasional yaitu 3.78 persen.
Angka inflasi ini sama dibandingkan periode sebelumnya yang berada di angka 3.78 persen.
Hal itu berdasar data Kementerian Dalam Negeri dalam Rapat Koordinasi rutin Pengendalian Inflasi Daerah, pada Senin (15/5/2023).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Asraf mengatakan angka ini menunjukan Pemprov Jambi bersama Tim TPID dan Satgas Pangan betul-betul sangat bekerja.
“Ini suatu pekerjaaan yang tidak mudah, pekerjaan yang harus kita apresiasi kepada semua stekholder terkait. Ke depan kita harus secara terus menerus dan konsisten melakukan upaya pengendalian inflasi,” katanya.
Asraf bilang tahun ini ada enam kabupaten yang mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
“Yang jelas Kabupaten Bungo dan Kota Jambi dan 4 kabupaten lainnya itu mendapat dana untuk melaksanakan gerak pangan murah. Demikian juga Pemerintah Provinsi mendapat bantuan dari Badan Pangan Nasional yang termasuk di dalam dana Dekonsentrasi,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Asraf ada bahan pangan yang menunjukan kenaikan seperti daging ayam yang mulai naik.
Tapi, yang jelas hampir semua komoditas pangan pasokannya tersedia dengan cukup dan harga masih terjangkau.
“Kenaikan terjadi di daging ayam ini yang kita sedang carikan solusinya. Nanti akan kita bahas untuk menyikapi ini. Langkah-langkah ini akan kita sikapi dan kita akan cari jalan keluarnya,” pungkasnya.
