SEKATOJAMBI.COM, TANJAB TIMUR – Kemacetan panjang di rasakan pengguna ruas jalan dari Rantau Rasau ke Muara Sabak Timur, untuk menuju Provinsi Jambi.

Tidak hanya jalan provinsi yang ada di Kabupaten Tanjab Timur mengalami kerusakan, kini jalan milik kabupaten pun ikut mengalami kerusakan parah.

Kondisi jalan provinsi yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), kerap mengalami kerusakan.

Akses jalan yang di lalui warga dari Nipah Panjang menuju Kota Jambi cukup memprihatinkan. Pasalnya, Nipah menuju Jambi (menempuh jarak kurang lebih 120 km) jika di tempuh jalur normal 3-4 jam perjalanan. Sedangkan saat mengalami kerusakan, kendaraan roda empat hingga roda enam, sempat menginap untuk menuju Kota Jambi.

“Hampir dua pekan terakhir masyarakat Tanjab Timur, khususnya empat kecamatan yang mengarah ke ujung jabung, yaitu warga Kecamatan Sadu, Nipah Panjang, Rantau Rasau, dan Berbak, di hadapkan dengan kondisi jalan yang sangat sulit di lintasi. Terutama Roda Empat dan di atasnya, untuk menuju kota Jambi, harus relah antri berhari” kata tokoh masyarakat, Sudirman MT, Jumat (9/2/2024).

Sudirman juga mengatakan kondisi kerusakan jalan tersebut sudah ada sejak 5 tahun belakangan.

“Kondisi ini bukan hanya tahun ini, sudah 5 tahun belakangan warga keram dihadapkan dengan kondisi seperti ini. Namun Masyarakat tidak juga mendapatkan solusi dari pemerintah terkait mengatasi kondisi ini”, lanjutnya.

Sudirman yang sekaligus ketua Ormas Laskar merah putih Kab Tanjabtim (LMP) juga bertanya-tanya, mengapa pemerintah tak kunjung memberikan solusi terkait kerusakan jalan tersebut.

“Iya saya selaku toko masyarakat, Nipah Panjang, Tanjab Timur, merasa heran, atas kondisi jalan yang terkesan tidak pernah terseseukan ini. Bagaimana tidak, lima tahun belakangan ini, kondisi jalan semakin parah, seakan tidak memiliki solusi dari permasalahan yang dihadapkan kepada masyarakat ini. Padahal jalan yang terbilang kerap menjadi pusat kemacetan hanya di dua kecamatan, diantaranya berada di kecamatan Rantau Rasau menuju Muara Sabak Timur, yang hanya berjarak berkisar puluhan kilo meter, dan itupun kerusakan hanya ada di beberapa titik, kok tidak terselesaikan oleh pemerintah dalam mengatasinya?” tuturnya.

“Padahal sama-sama kita ketahui, jarak dari Nipah Panjang menuju Jambi, itu berkisar 120 km, dimana waktu normal menempuh perjalanannya berkisar 3 atau 4 jam perjalanan. Dan hari ini menurut para sopir, sampai berhari-hari baru sampai ke Kota Jambi. Bahkan kini, jalan alternatif yang berada di Tri Mulyo yang kerap digunakan warga untuk melintas pun tidak luput dari kerusakan, artinya jalan milik Kabupaten pun juga rusak dan belum mendapat perbaikan”, tambahnya.

Sudirman mengatakan penyumbang kerusakan jalan diduga bersumber dari mobil angkutan yang overload. Ia juga berharap pemerintah tegas dalam membenahi mobilisasi angkutan.

“Bukan di stop, hanya dibenahi yang melebihi kapasitas muatan. Ketimbang permasalahan ini mengorbankan banyak warga dan keuntungan hanya ada di tengkulak yang diduga tidak memikirkan kondisi jalan. Harus ada ketegasan dari penindak Perda dan Dinas terkait lah, kalau tidak jalan kita ini akan begini-begini saja” tutupnya.

(Sekatojambi/NsT)