KARAWANG – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau langsung kegiatan panen raya di Desa Plawad, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dalam kegiatan ini, SYL memastikan panen raya pada Januari, Februari dan Maret tahun ini sudah berjalan sesuai perencanaan.
Terlebih, kata SYL, kabupaten Karawang merupakan daerah terluas area panen raya di seluruh Indonesia setelah Kabupaten Indramayu. Karawang juga merupakan daerah terbesar lumbung pangan nomor dua yang memiliki produktivitas di atas 6 ton per ha.
“Hari ini bersama Bupati Karawang saya melakukan pengawalan panen raya pada Januari Februari dan Maret. Nah apa yang ada di tempat ini menunjukkan bahwa akselerasi pertanian kita khususnya di Karawang bahkan di seluruh Indonesia sudah sesuai dengan program-program yang kita targetkan,” katanya.
SYL mengatakan, berdasarkan verifikasi dan cek data melalui standing crop citra satelit, kemudian diperkuat laporan dinas pertanian di masing-masing daerah serta pencocokan KSA BPS, kondisi panen raya tahun ini telah memastikan beras Indonesia dalam posisi aman.
“Dan kemudian hitung-hitungan kita bahwa 1,9 juta hektar yang akan panen raya di bulan Januari, februari dan maret ini posisi yang paling besar itu ada di karawang. Nah saudara-saudara sekalian saya akhirnya sore ini cek ke lapangan dan hasilnya Karawang mencapai 7 ton per ha,” katanya.
Sebagai informasi, Kabupaten Karawang memiliki luasan panen 16.034 ha yang tersebar di Kecamatan Karawang Timur 1.391 ha dan lokasi panen saat ini Desa Plawad 40 ha. Adapun varietas tanaman yang digunakan adalah Inpari 32 dengan rata-rata produktivitas mencapai 7 ton pe ha.
“Oleh karena itu produktivitas yang kita rencanakan harus terjaga dan tentu tidak boleh pede karena cuaca sangat ekstrim. Tapi sekali lagi Karawang sangat luar biasa,” katanya.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyampaikan terimakasih atas perhatian Mentan SYL terhadap kondisi pangan di Karawang. Cellica menjamin, keberlanjutan padi karawang akan terus dipertahankan untuk menjaga dan mendukung lumbung pangan nasional.
“Saat ini Karawang juga sebagai pusat ketahanan pangan nasional dan kami berkomitmen untuk tetap menjaga Kabupaten Karawang sebagai daerah kedua terbesar produksi beras setelah Indramayu,” katanya.
Cellica menambahkan bahwa dukungan lainya yang terus dipertahankan Kabupaten Karawang adalah menjaga 10 wilayah lumbung pangan lokal yang tersebar di 15 kecamatan. Lumbung pangan ini sangat penting karena selama ini mampu mendukung ketersediaan pangan nasional.
“Beberapa kebijakan yang kami lakukan tentunya untuk mensupport ketahanan pangan nasional. Bahkan kami terus mempertahankan 10 wilayah lumbung pangan Karawang yang memiliki produktivitas 7 ton per ha,” katanya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan selama ini Mentan SYL telah memberikan arahan untuk melakukan monitoring dan pengawalan kegiatan panen raya padi di awal tahun 2023 di seluruh Indonesia. Dia menyebut luas panen padi nasional di awal tahun 2023 mencapai 1,4 juta hektare.
“Dari luasan panen itu ada 1,4 juta hektare ini diperkirakan menghasilkan beras mencapai 4,3 juta ton. Salah satunya disupport dari Karawang yang merupakan lumbung padinya Provinsi Jawa Barat dan penyangga pangan Ibu Kota,” jelasnya.
Tim Redaksi