MERANGIN – Warga BTN Al-Akma Desa Sungai Ulak Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin dikagetkan dengan penemuan dua orang jasad sepasang suami istri tergantung dalam rumah, Rabu (11/12/24) Pukul 16:25 Wib.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, jasad pasangan suami istri tersebut berna Syahril Darmawan (43) beralamat jln. siteba balai baru lolong karan Kota Padang Provinsi Sumatra Barat, dan istri bernama Murniati (43) Provinsi Sumbar.
Kedua jasad korban pertama kali dilihat dalam keadaan tergantung oleh Solpian, yang merupakan tetangga korban di BTN Al-Akma, kronologis korban diketahui saksi, pada saat saksi Sopian hendak menghidupkan mesin air.
Dikarenakan mesin air tidak menyala, Solpian langsung mengecek mesin di dalam sumur dan hendak memperbaiki, pada saat memperbaiki kabel yang putus di dalam sumur yang terletak di tepi rumah korban, tidak sengaja Solpian melihat ke arah pintu rumah korban.
Karena merasa ada yang aneh tampak dari kejauhan lewat pintu, Solpian meninggalkan kabel yang diperbaikinya, dan masuk kedalam rumah korban untuk memastikan, sesampai nya didalam rumah, saksi Solpian terkejut melihat kedua korban dalam posisi tergantung.
Melihat kejadian itu, saksi Solpian langsung memanggil warga sekitar di BTN Al-Akma, dan berbondong-bondong melihat jasad pasangan suami istri dalam posisi tergantung dirumah kontrakan BTN Al-Akma Desa Sungai Ulak Merangin itu.
Dari keterangan warga, kedua pasangan suami istri itu warga baru yang tinggal di wilayah tersebut, perkiraan warga baru setengah bulan mengontrak di Perumahan BTN Al-Akma Desa Sungai Ulak.
“Iya orang ini baru tinggal di wilayah ini, kalau tidak salah baru setengah bulan lah kami sering lihat dio dengan istri nyo disini.”ucap warga setempat Rabu (11/12/24).
Kedua jasad pasangan suami istri tersebut dilarikan Kerumah Sakit Daerah RSD Kolonel Abundjani Bangko untuk dilakukan otopsi oleh dokter dan tim forensik Polres Merangin.
Informasi yang dirangkum, sebelum bunuh diri kedua jasad pasangan suami istri meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya, meminta pihak keluarga memenuhi permintaan terakhir agar di kubur di liang lahat yang sama.
“Permohonan Maaf Kami tuk Amak-Abak,” tulisan awal surat itu.
“Kami ingin di kubur di liang yg sama sebagai permintaan terakhir,”sambung surat yang ditulis di secarik kertas dengan bertanda nama Irma & Si’I.
Sampai berita ini diterbitkan, kepolisian setempat masih mencari identitas korban serta mendalami motif dari peristiwa yang tak layal ditiru tersebut.(BR)
Tim Redaksi