SEKATOJAMBI.COM, BATANGHARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan di wilayahnya.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, angka bayi stunting di Kabupaten Batanghari tercatat sebesar 26,3 persen. Namun, pada tahun 2023, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan penurunan drastis hingga mencapai angka 10,01 persen.
Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini dan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Batanghari untuk berperan aktif dalam pencegahan stunting.
“Dimulai dari peran keluarga hingga pemerintah bahkan sejak janin berada di kandungan, ibu hamil harus sudah memulai usaha untuk mencegah stunting pada bayinya yang akan lahir kelak,” ucapnya, Selasa (14/5/2024).
Fadhil menekankan pentingnya peran keluarga dalam memastikan asupan gizi yang baik bagi ibu hamil dan anak-anak. Selain itu, intervensi kesehatan dan pendidikan gizi dari pemerintah juga sangat krusial.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mencetak generasi yang sehat dan cerdas sebagai sumber daya manusia unggul di Kabupaten Batanghari.
“Sekarang di Kabupaten Batanghari sudah mencapai angka 10 persen. Kita yakin kalau kita kerja keras terus dilaksanakan kemungkinan bisa turun di angka 4 persen,” tekadnya.
Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Batanghari telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif, seperti:
1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Program ini ditujukan bagi ibu hamil dan anak-anak dengan risiko stunting untuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang memadai.
2. Penyuluhan dan Edukasi Gizi
Edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang diberikan kepada masyarakat, terutama kepada ibu hamil dan keluarga dengan anak balita.
3. Pelatihan Kader Posyandu
Meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam memantau dan memberikan intervensi gizi di masyarakat.
4. Kerjasama dengan Lintas Sektor
Berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk memastikan program pencegahan stunting berjalan efektif.
Tim Redaksi